Senin, 09 Juni 2014

TUGAS 7 SEMANTIK



Tugas 7: Mencari Makna Semantik Dalam Buku Pelajaran SMP Kelas VIII
Makna semantik yang terdapat dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas VIII semester 2 berdasarkan kurikulum 2004 dengan judul “ Bahasa dan Sastra Indonesia.” Pengarang Suharma dkk. Penerbit Yudhistira.
Halaman 138 : Aspek Kebahasaan
KD: Menguasai dan Menerapkan Kata yang Mengalami Pergeseran Makna
Indikator:   1. Jenis pergeseran makna adalah berikut ini.

Aspek Kebahasaan
Menguasai dan Menerapkan Kata yang Mengalami Pergeseran Makna
Sebelumnya kamu telah belajar menyampaikan persetujuan, sanggahan, atau penolakan pendapat dalam diskusi. Kalimat persetujuan, sanggahan, atau penolakan pendapat yang kamu sampaikan mungkin saja menggunakan kata yang mengalami pergeseran makna.
Perhatikan  contoh berikut!
Saya sependapat  dengan saudara Dira, permasalahan ketertiban lingkungan memang tanggung jawab kita bersama.
Kata saudara pada kalimat di atas mengalami pergeseran makna. Dulu kata saudara hanya berarti ‘orang yang seibu seayah atau memiliki hubungan darh’, sekarang saudara juga berarti’siapansaja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang sama’.
Faktor yang memengaruhi pergeseran makna di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya asosiasi atau pertautan makna, pertukaran tanggapan indra, perbedaan tanggapan, penyingkatan, proses gramatikal, dan adanya pengembang istilah.
Jenis pergeseran makna adalah berikut ini.
1)   Pergeseran makna meluas, yaitu makna yang abru lebih luas daripada makna yang lama. Contoh: kata ibu (dulu berarti ‘orang tua perempuan’, sekarang untuk menyebut semua perempuan yang kedudukannya lebih tinggi atau patut kita hormati ).
2)   Pergeseran makna menyempit, yaitu makna yang baru lebih sempit daripada makna yang lama. Contoh: kata sarjana (dulu berarti ‘setiap orang yang pandai’, sekarang untuk yang bergelar/lulusan perguruan tinggi).
3)   Pergeseran makna amelioratif, yaitu makna yang baru dianggap lebih halus daripada makna yang lama. Contoh: kata pramuwisma (dianggap lebih lhalus daripada kata pembantu).
4)   Pergeseran makna peyoratif, yaitu makna yang baru dianggap lebih kasar daripada makna yang lama. Contoh: kata bini (dianggap lebih kasar daripada kata istri ).
5)   Pergeseran makna sinestesia, yaitu perubahan atau pergeseran makna akibat penukaran indra. Contoh: kata manis untuk indra pencecap bertukar dengan indra penglihatan, yaitu pada kalimat Gadis itu manis.
6)   Pergeseran makna karena asosiasi (pertautan makna), yaitu dipertautkan dengan hal-hal lain. Contoh: kata amplop yang berarti ‘alat untuk menyampul surat’, bisa juga berarti ‘untuk membungkus uang sogok’.
Perubahan total, yaitu pergeseran makna yang berubah secara total. Contoh: kata ceramah dulu berarti ‘cerewet’, sekarang bearti ‘pidato’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar