Kamis, 27 Februari 2014

TUGAS SEMANTIK














  
TUGAS SEMANTIK
DOSEN          : Roziah, S.Pd., M.A
NAMA KELOMPOK           : -    Astuti D               : 116211613
-          Fitri Hani            : 116211377
Program Studi Pendidikan Bahasa  dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2014



ANALISIS BENTUK PUISI DAN MAKNA TUNJUK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY
1.    Latar Belakang
Khasanah sastra Melayu, yaitu ekspresi- ekspresi sastra berbahasa Melayu dan semua dialeknya, terdapat dalam bentuk lisan dan tulis. Dalam bentuk lisan, awal kehadirannya tidak dapat dientukan. Namun, apabila semua bentuk berbahasa yang khas dapat dimasukkan kedalam lingkup luas pengertian sastra, maka kehadiran sastra lisan Melayu itu diperkirakan sama usianya dengan kehadiran bahasa dan masyarakat Melayu itu sendiri. Mantra Melayu, misalnya, sejak zaman pra-sejarah sudah digunakan untuk mengobati orang yang sakit, dank arena bahasanya yang bersajak dan beriman, dianggap oleh sejumlah ahli sebagai bentuk puisi yang paling purba. Demikian pula nyanyian –nyanyian menidurkan anak, mite atau cerita-ceriata yang dipercaya masyarakat sebagai hal yang bnar- benar terjadi dan dianggap suci ( Depdiknas 2005:749), Legenda atau cerita rakyat zaman dahulu kala yang berhubungan dengan pristiwa sejarah (Depdiknas 2005 : 651).
Dibandingkan dengan sastra lisan, sastra melayu tertulis baru muncul setelah orang dan masyarakat melayu berkenalan dengan huruf.  Huruf yang paling awal dikenal masyarakat nusantara ialah huruf palawa yang berasal dari India Tenggara, dan digunakan untuk menuliskan bahasa Sanskerta. Huruf ini  masuk ke nusantara bersama dengan penyebaran agama Hindu, dan bukti tertua pemakaiannya ialah prasasti yang dipahatkan pada yupa (batu tempat menambahkan hewan korban) dari abad ke-4, yang ditemukan di Muara Kaman Kalimatan (Collins 2009:49).
Sejak awal abad ke- 20 penggunaan huruf Arab-Melayu mulai merosot, terdesak oleh penggunaan huruf Latin yang di perkenalkan bangsa colonial kenusab tara, dan diberlakukan sebagai huruf resmi dilembaga- lembaga pendidikan yang mereka dirikan. Menurut Al azhar (2008), penulis-penulis Melayumenggunakan huruf arab-Melayu bukanlah karena kebiasaan belaka, tetapi terutama karena secara simboik ingin menegaskan persebatian hubungan cultural Melayu itu sendiri dengan islam.Tenas Effendi adalah tokoh yang berwibawa dan dihormati.  Hal ini  lebih memotivasi penulis untuk meneliti teks- teks yang dikarangnya, khususnya “Butir- butir Tunjuk Ajar Melayu” yang berkaitan dengan sifat “Ikhlas dan Rela Berkorban”. Sifat –sifat Ikhlas dan Rela Berkorba yang dikemukakan menggunakan bentuk- bentuk bahasa khas sastra Melayu.
2.    Masalah
Penelitian ini berangkat dari masalah yang berkaitan dengan cirri-ciri tekstual tunjuk ajar melayu karya tenas effendi, khsusnya topik “ iklas dan rela berkorban”, serta kandungan isinya. Masalah tersebut dirumuskan sebagi berikut:
1.      Bagaimanakah bentuk puisi dalam tunjuk ajar melayu karya tenas effendy khsusnya topik “iklas dan rela berkorban”?
2.      Bagai manakah makna puisi topik “iklas dan rela berkorban” dalam buku tunjuk ajar melayu karya tenas effendi?  
3.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.      Mendeskripsikan dan menganalisis bentuk puisi dari penyajian tujuk ajar melayu karya tenas effendi yang berkaitan dengan topik “Ikhlas Dan Rela Berkorban”.
2.      Mendeskripsikan dan menganalisis makna puisi topik “Ikhlas Dan Rela Berkorban” yang terdapat dalam buku tunjuk ajar melayu karya tenas effendi.
4.Teknik  Pengumpulan Data dan Analisis Data
1.      Teknik  Analisis  Data:
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan langkah dan cara (teknik) sebagai berikut:
a.       Mengelompokkan dan menguraikan data yang berkaitan dengan pola bait, pola baris, serta persajakan puisi-puisi topik “Ikhlas dan Rela Berkorban” dalam buku Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendi, berpedoman pada kerangka teoritis yang diuraikan di atas.
b.      Menelaah isi (content analysis) puisi-puisi topik “Ikhlas dan Rela Berkorban” dalam buku Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy untuk menemukan maknanya (mitos, tema, dan amanatnya) sesuai dengan teori yang digunakan, dan kemudian mengelompokkan dan menguraikannya secara sistematis.

2.    Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik hermeneutik, yaitu baca, catat, dan simpukan (Hamidy 2003: 24), yang dilakukan tehadap buku Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy,khususnya topik, ikhlas dan Rela Berkorban”, dan buku- buku serta tulisan- tulisan lain yang relevan dengan penelitian ini.
5.Simpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat Tunjuk Ajar Melayu topik “ikhlas dan Reka Berkorban” Karya Tenas Effendy, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Bentuk puisi yang digunakan dalam teks topik “Ikhlas dan Rela Berkorban” adalah bentuk_bentuk puisi tradisional Melayu ( lisan maupun tulisan), dengan ikatan formal berupa pola bait, berupa pola baris dan persajakan yang ketat. Pola bait puisi-puisi topik “ Ikhlas dan Rela Berkorban” terdiri dari ungkapan ( 2, 3, 4, 12, dan 16 baris), syair, dan pantun, yang semuanya merupakan bentuk-bentuk puisi Melayu tradisional yang berakar pada kelisanan, dan bait-bait dibangun melalui baris-baris dan periodesitas yang juga seimbang. Pola baris puisi-puisi topic “ Ikhlas dan Rela Berkorban” hampir seluruhnya terdiri dari 4 – 5 kata ( 96,6%), dan hanya (28,3%). Hal ini menunjukkan bahwa puisi- puisi tersebut mempertimbangkan keseimbangan jumlah kata dan suku kata yang juga ketat. Persajakan dalam puisi –puisi topik “ Ikhlas dan Rela  Berkorban” semunya berupa pengulangan bunyi akhir.
2.    Makna puisi adalah pengertian yang dikandung oleh puisi tersebut, dan puisi-puisi topik “Ikhlas dan Rela Berkorban” menyampaikan makna bahwa manusia harus menanamkan, memelihara dan mengamalkan sifat ikhlas dan rela berkorban dalam dirinya sebagai salah satu cara untuk mencapai kehidupan yang sempurna. Makna-makna tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga hubungan, yaitu (a) sifat ikhlas dan rela berkorban dalam kaitannya dengan individu manusia yang idel, (b) sifat ikhlas dan rela berkorban sebagai perekat kehidupan social, dan (c) sifat ikhlas dan rela berkorban dalam dengan hidup dan kehidupan yang berfaedah di dunia maupun akhirat, selain itu, teks tersebut juga menyampaikan pengertian tentang ikhlas dan rela berkorban itu sendiri.

Rabu, 26 Februari 2014

TUGAS 3 SEMANTIK




DESKRIPSI KEPALA
Kepala merupakan salah satu organ tubuh pada manusia, di sekitar kepala saya terdapat rambut, telinga, mata, hidung, mulut, alis, dan pipi. Kepala saya berbentuk bulat, mempunyai rambut panjang dan lurus, alis mata yang tebal, mata saya yang sipit dan memakai kaca mata, pipi yang tirus,bibir yang tipis, hidung yang pesek, dan mempunyai jerawat, mempunyai lesung pipi.

Senin, 24 Februari 2014

TUGAS 4 SEMANTIK



GANTUNGAN KUNCI

Pengertian           : Sebuah gantungan kunci berwarna pink merupakan gantungan yang sangat unikyang berbentuk anggur.
Konsep                : Bahwa gantungan kunci berbentuk anggur yang ada pada pikiran manusia dapat di tuangkan melalui ungkapan.
Definisi                : Gantungan kunci berbentuk anggur  dapat di ungkapkan melalui pengertian dan konsepnya bahwa gantungan kunci dapat manfaatkan pada gantungan kunci.
Maksud               : Suatu yang dituangkan melalui pengertian dan definisi gantungan kunci dapat di gunakan untuk permainan kunci lemari, sepada motor dan lainnya.
Tujuan                 : Sesuatu yang di inginkan akan tercapai pada pengertian, definisi, konsep, dan maksud. Gantunguan kunci tujuan nya supaya tidak hilang kunci yang akn diberi permainan.

Rabu, 19 Februari 2014

TUGAS 2 SEMANTIK CERPEN



PENCURI ITU LARI
Pada malam selasa terjadi pencurian dirumah tetangga saya, pencurian itu terjadi pada tengah malam ketika semua warga dikampung saya sudah pada tidur. Pencuri itu masuk melalui pintu belakang rumahnya. Pencuri itu berniat untuk mengambil barang-barang yang berharga dirumah itu. Salah satu anak pemilik rumah itu terbangun kita mendenggar suara diluar kamarnya. Ketika itu anak pemilik rumah tersebut merasa gelisah lalu anak itu keluar dari kamarnya untuk melihat dari mana sumber suara itu berbunyi, ternyata suara itu berasal dari dapur rumahnya pencuri itu sedang berbisik-bisik bersama temannya. Lalu, anak itu pun berteriak minta tolong. Ketika anak itu minta tolong pencuri itu lari. Terbangun orangtua anak tersebut. Warga pun mendenggar suara orang minta tolong, warga pun pada keluar mendenggar suara minta tolong ada pencuri. Ketika itu warga langsung berkejaran untuk mengejar pencuri itu. Saat itu pencuri itu berusaha lari menggunakan sepeda motor. Tapi hal itu telah terlambat karena warga telah dekat dan usah pencuri itu untuk lari sia-sia. Karena warga berhasil menangkap kedua pencuri itu. Warga pun langsung membawa kedua pencuri itu kekantor polisi.
  
PENCURI  ITU BERLARI
Pada hari senen kemaren ada seorang ibu-ibu pergi kepasar, ibu-ibu itu memakai perhiasan, ketika  ibu itu pakir ada  dua orang lelaki yang mengikutinya dari belakang orang tersebut ingin mencuri perhiasan ibu itu. Ketika ibu itu membeli cabe tiba-tiba pencuri menarik gelang ibu  itu dan membawa perhiasannya berlari. Pencuri itu berlari didalam pasar. Para ibu-ibu menjadi tertuju melihat pencuri itu berlari di pasar. Pada saat itu keramaian dipasar menjadi takut karena telah terjadi pencurian berupa perhiasan. Para bapak-bapak yang ada dipasar mengejar pencuri itu didalam pasar. Ibu-ibu yang menjadi korban pencurian menjadi tarauma ketika itu terjadi pencurian perhiasan. Ketika itu pencuri yang berlari dipasar. Saat itu pencuri itu berusaha berlari menggunakan sepeda motor. Tapi hal itu telah terlambat karena para penjual telah dekat dan usah pencuri itu untuk berlari sia-sia. Karena para penjual berhasil menangkap kedua pencuri itu. Bapak-bapak yang berjualan  pun langsung membawa kedua pencuri itu kekantor polisi.